Mitos-mitos
Menggendong
Bismillah
Allohumma Shalli ala Muhammad, Amma ba’d
Assalamu’alaikum
Tulisan keduaku, bahasannya tentang
menggendong. Salah satu ilmu yang sejak hamil 4 bulan kutertarik untuk
mempelajarinya. Boleh dibilang ilmu menggendong itu sepele sekali yaa. Tapi
faktanya tidak se-sepele itu. Sebab salah menggendong efeknya bisa bahaya juga
ternyata. Dimulai dari mitos-mitos menggendong dulu yaa nanti akan berlanjut ke
tema-tema lain posisi menggendong yang benar yang salah, jenis-jenis gendongan
dll dan semua tentang menggendong yang kutahu. InshaAllah..
Inilah beberapa mitos menggendong yang
sudah kurangkum dari beberapa sumber :
1. Bayi jadi manja dan rewel
Faktanya sering menggendong bayi membuat bayi merasa aman dan nyaman
dalam dekapan
2. Bayi Newborn (baru lahir) tidak
boleh digendong dengan posisi duduk/mengangkang
Faktanya menggendong dengan posisi M-shape atau kedua kaki bayi
dalam posisi terbuka/terpisah seperti kaki katak paling aman dan posisi menggendong bayi seperti itu
paling disarankan. Sebab posisi tersebut sama dengan ketika bayi di dalam
kandungan. Posisi ini akan memberikan lingkungan yang sehat bagi perkembangan
tulang pinggul bayi. Menurut seorang dokter spesialis ortopedi asal
Jerman, Dr. Fettweis bahwa menggendong bayi pada posisi yang tepat dapat
mencegah terjadinya hip dysplasia atau bergesernya ujung tulang paha
bayi.
Alhamdulillah.. bayiku sudah digendong
dengan posisi M-shape ini sejak umur 1 bulan dengan gendongan jenis strechy
wrap dia sangat nyaman dan seringkali tertidur ketika digendong dengan
posisi ini. Akupun nyaman menggendongnya sebab beban terbagi rata di kedua bahu
jadi no pegel-pegel. Bayi nyaman umipun nyaman. Alhamdulillah lagi.. abinya pun
senang menggendong dengan posisi ini nyaman juga ternyata katanya.
3. Menggendong dapat menghambat
perkembangan postur tubuh bayi
Faktanya bayi yang terlalu banyak menghabiskan waktu tidur dengan posisi
terlentang dapat menghambat perkembangan otot serta batang lehernya. Berisiko
mengalami torticollis (leher berputar) dan plagiocephaly (kepala
datar atau kondisi kepala peyang) jika jarang digendong.
4. Bayi jadi "bau tangan" ketika
sering digendong
Faktanya sejumlah penelitian menyebutkan bahwa bayi yang sering
digendong mampu mengurangi tangisannya sebesar 50 persen. Hal ini berpengaruh
terhadap kondisi mental anak hingga ia dewasa. Anak yang sering digendong akan
merasa lebih percaya diri, merasa dihargai dan bahkan turut mempengaruhi
perkembangan berat badannya. Jadi tidak ada yang namanya bau tangan.
Salam gendong dari umi baru yang masih
harus banyak belajar dan mencerna banyak hal. Jangan lupa gendonglah anak
kalian sebanyak dan selama mungkin, karena mereka tidak selamanya menjadi bayi.
Happy babywearing!❣️
Referensi :
www.popmamaDOTcom
alodokter
tirto
Alhamdulillah
Wallohu a’lam
Banyumas, 25
September 2019
Ummu Abdurrahman
Posting Komentar
Posting Komentar